Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Cara Pasang Router yang Benar Biar Sinyal WiFi Kencang

Gambar
Posisi pelatakan perangkat router di dalam rumah atau gedung sangat menentukan kecepatan sinyal jaringan Internet. Posisi router yang tidak tepat akan mempengaruhi kekuatan sinyal Wifi itu sendiri. Router sendiri berfungsi untuk memancarkan sinyal Wifi kepada pengguna. Anda pun harus memilih router yang sesuai dengan luas rumah Anda karena setiap router memiliki fungsi dan ukuran yang berbeda. Bagi Anda pemilik Apartemen atau rumah dengan luas dibawah 1500 kaki persegi atau 140 meter persegi maka cukup dengan satu titik akses nirkabel. Namun jika router Anda telah berumur beberapa tahun, Anda harus memperbarui ke model baru dengan dukungan 802.11 dan dua-band nirkabel. Berikut beberapa tips untuk memilih dan meletakan Router yang benar supaya jaringan Wifi Anda bisa "ngebut" seperti dikutip CNET. Jangan Taruh di Sudut Rumah Janganlah, meletakan router di sud

Pengertian Enkripsi dan Dekripsi

Gambar
Pengertian Enkripsi dan Dekripsi   Enkripsi yaitu suatu proses pengaman suatu data yang disembunyikan atau proses konversi data ( plaintext ) menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca/ dimengerti. Enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, namun, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970an enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet, e-commerce, jaringan telepon bergerak dan ATM pada bank. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integrasi dan autentikasi dari sebuah pesan. Untuk menampilkan enkripsi dan kebalikannya dekripsi, digunakan algoritma yang biasa disebut Cipher dengan me

Macam-Macam Enkripsi

Enkripsi Standard 1. Metode Enkripsi MD2 Message-Digest algortihm 2 (MD2) adalah fungsi hash cryptographic yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1989. Algoritma dioptimalkan untuk komputer 8-bit. MD2 yang ditetapkan dalam RFC 1319. Meskipun algoritma lainnya telah diusulkan sejak dulu, seperti MD4, MD5 dan SHA, bahkan sampai dengan 2004 [update] MD2 tetap digunakan dalam infrastruktur kunci publik sebagai bagian dari sertifikat yang dihasilkan dengan MD2 dan RSA. 2. Metode Enkripsi MD4 Message-Digest algortihm 4(seri ke-4) yang dirancang oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1990. Panjangnya adalah 128 bit. MD4 juga digunakan untuk menghitung NT-hash ringkasan password pada Microsoft Windows NT, XP dan Vista. 3. Metode Enkripsi MD5 MD5 adalah salah satu dari serangkaian algortima message digest yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994). Saat kerja analitik menunjukkan bahwa pendahulu MD5 yaitu MD4 mulai tidak aman, MD5 kemud

manfaat dan kerugian Enkripsi

Enkripsi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkodekan data sedemikian rupa sehingga keamanan informasinya terjaga dan tidak dapat dibaca tanpa di dekripsi (kebalikan dari proses enkripsi) dahulu. Encryption berasal dari bahasa yunani kryptos yang artinya tersembunyi atau rahasia. Dikarenakan enkripsi telah digunakan untuk mengamankan komunikasi di berbagai negara, hanya organisasi-organisasi tertentu dan individu yang memiliki kepentingan yang sangat mendesak akan kerahasiaan yang menggunakan enkripsi. Di pertengahan tahun 1970-an, enkripsi kuat dimanfaatkan untuk pengamanan oleh sekretariat agen pemerintah Amerika Serikat pada domain publik, dan saat ini enkripsi telah digunakan pada sistem secara luas, seperti Internet e-commerce, jaringan Telepon bergerak dan ATM pada bank. Enkripsi dapat digunakan untuk tujuan keamanan, tetapi teknik lain masih diperlukan untuk membuat komunikasi yang aman, terutama untuk memastikan integritas dan autentikasi dari sebuah

sejarah Dos dan DDoS

Sejarah DoS Denial of Service awal (Klasik) Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack , yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi , layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop. Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang ak

Cara penanggulangan serangan Denial Of Service Attack (DoS Attack)

Ping of death umumnya tidak terlalu berpengaruh pada sistem saat ini, namun ada baiknya selalu meng update (memperbarui) patch guna menutupi celah–celah keamanan yang ada pada sistem operasi yang kita gunakan. Gunakanlah firewall yang dapat mengatasi masalah serangan Syn flooding , aturlah kebijakan firewall untuk tidak meneruskan paket data yang tidak diketahui dengan jelas asalnya. Bila anda pemilik server yang dijadikan zombie, tersedia banyak aplikasi atau software untuk mendeteksi Remote controled attack . Waspadai aktivitas yang janggal diserver anda dan lakukan pengecekan secara berkala. Walaupun sangat sulit untuk mendeteksi serangan ini, pengaturan dan kombinasi firewall dan IDS ( I ntrusion Detection System ) mungkin cukup membantu. Lakukan blocking IP address dan port bila anda terkena serangan dan laporkan kepada pemilik server yang menjadi zombie. Dapat dilakukan dengan menolak paket data yang datang dari luar jaringan dan mematikan semua service UDP yang

Jenis-jenis Serangan Denial Of Service Attack (DoS Attack)

Gambar
Jenis-jenis serangan Denial Of Service Attack (DoS Attack) , yaitu : Ping Of Death adalah Merupakan serangan klasik yang dulu sering digunakan. Serangan ini di dilancarkan dengan menggunakan utility ping pada sebuah sistem operasi. Ping biasanya digunakan untuk memeriksa keberadaan sebuah host atau alamat IP dari sebuah website. Data yang dikirimkan secara default adalah 32 bytes , namun pada kenyataannya program ini dapat mengirimkan sampai dengan 65 kilobytes data. Sekarang serangan seperti ini sudah tidak terlalu ampuh lagi, karena banyak sistem yang telah mengupdate patch nya dan menutup lubang-lubang tersebut. Ditambah semakin canggihnya teknologi dan semakin lebarnya bandwith yang tersedia, sehingga serangan ini tidak lagi menimbulkan dampak yang signifikan bagi sebuah sistem. Syn flooding adalah Serangan yang dilakukan dengan cara memanfaatken kelemahan protokol pada saat terjadinya proses handshake (penyatuan). Saat dua buah komputer memutuskan untuk memulai melakuka

Denial Of Service

Gambar
Apa itu DoS Denial of service adalah jenis serangan yang tujuannya adalah mencegah pengguna yang sesungguhnya menikmati layanan yang diberikan server. Server sesuai namanya adalah pelayan yang harus selalu siap melayani permintaan pengguna, yang umumnya beroperasi 24 jam tanpa henti. Contohnya adalah web server yang bertugas melayani pengunjung web menyediakan informasi dalam bentuk halaman html. Dalam kondisi normal, pengunjung dapat meminta resource dari web server untuk ditampilkan dalam browsernya, namun bila web server terkena serangan DoS maka pengunjung tidak bisa menikmati layanan web server. Secara umum ada 2 cara melakukan serangan DoS: Mematikan Server Menyibukkan Server Tanpa bug/vulnerability Meng-exploit bug/vulnerability DoS dengan Mematikan Server: Kill Them! Anda pernah mengalami ingin memakai telepon umum atau ATM namun tidak bisa karena di mesin tersebut ditempel kertas berisi pesan “Out of Service” atau “Sedang dalam perbaikan”. Telepon um

CARA KERJA SNIFFER

Gambar
Sesuai dengan namanya, sniffing adalah kegiatan mengendus-endus. Dalam istilah informatika, sniffing adalah kegiatan menyadap paket data yang lalu-lalang di sebuah jaringan. •    Paket ini bisa berisi informasi mengenai apa saja, baik itu username, password, apa yang dilakukan pengguna melalui jaringan, termasuk mengidentifikasi komputer yang terkena virus, sekaligus melihat apa yang menyebabkan komputer menjadi lambat dalam jaringan. •      Sniffing juga bisa mengendus data-data yang disembunyikan dalam komputer, termasuk yang dienkripsi. •         Sniffing bisa terjadi karena kompleksnya jaringan komputer yang ada dan komunikasi yang begitu padat. •         Cukup sulit untuk mendeteksi sniffing karena merupakan metode passif. Penyerang tidak perlu melakukan apapun, hanya perlu mendengarkan/mengendus data yang lewat saja. Apa yang dilakukan? 1.        Mengetahui segala bentuk informasi. 2.       Mengetahui apa yang terjadi pada jaringan.\ 3.      

Packet Sniffing

Packet Sniffing adalah sebuah metode serangan dengan cara mendengarkan seluruh paket yang lewat pada sebuah media komunikasi, baik itu media kabel maupun radio. Setelah paket-paket yang lewat itu didapatkan, paket-paket tersebut kemudian disusun ulang sehingga data yang dikirimkan oleh sebuah pihak dapat dicuri oleh pihak yang tidak berwenang. Hal ini dapat dilakukan karena pada dasarnya semua koneksi ethernet adalah koneksi yang bersifat broadcast, di mana semua host dalam sebuah kelompok jaringan akan menerima paket yang dikirimkan oleh sebuah host. Pada keadaan normal, hanya host yang menjadi tujuan paket yang akan memproses paket tersebut sedangkan host yang lainnya akan mengacuhkan paketpaket tersebut. Namun pada keadaan tertentu, sebuah host bisa merubah konfigurasi sehingga host tersebut akan memproses semua paket yang dikirimkan oleh host lainnya. Cukup sulit untuk melindungi diri dari gangguan ini karena sifat dari packet sniffing yang merupakan metode pasif (pih

Insiden Keamanan Jaringan

Gambar
Insiden keamanan jaringan adalah suatu aktivitas terhadap suatu jaringan komputer yang memberikan dampak terhadap keamanan sistem yang secara langsung atau tidak bertentangan dengan security policy sistem tersebut. Secara garis besar, insiden dapat diklasifikasikan menjadi: probe, scan, account compromize, root compromize, packet sniffer, denial of service, exploitation of trust, malicious code, dan infrastructure attacks. Berikut ini akan dibahas mengenai jenis-jenis insiden tersebut. Probe Scan Account Compromise Root Compromise Packet Sniffer Denial Of Service (Dos) Eksploitasi Terhadap Kepercayaan Malicious Code 1. Probe Sebuah probe dapat dikenali dari adanya usaha-usaha yang tidak lazim untuk memperoleh akses ke dalam suatu sistem atau untuk menemukan informasi tentang sistem tersebut. Salah satu contohnya adalah usaha untuk login ke dalam sebuah account yang tidak digunakan. Probing ini dapat dianalogikan sebagai usaha untuk memasuki sebuah ruang

sniffer jaringan

Gambar
1. Latar Belakang  Sniffer adalah program yang memonitor atau membaca semua lalu lintas jaringan yang lewat dan keluar melalui jaringan. Telnet, login kembali, FTP, NNTP, SMTP, HTTP, IMAP bahwa semua protokol rentan untuk mengendus karena mengirim data dan password dalam bentuk teks. Sniffing dapat menggunakan kedua cara legal atau ilegal seperti untuk lalu lintas jaringan memantau, keamanan jaringan dan untuk mencuri informasi seperti password, file dari jaringan. Sniffing dapat dilakukan baik dengan cara satu dari utilitas baris perintah dan lainnya adalah dari antarmuka GUI. Banyak insinyur jaringan; profesional keamanan dan bahkan kerupuk menggunakan teknik ini untuk mengendus jaringan. Teknik mengendus juga digunakan untuk hacking etis. Pada artikel ini, saya akan menjelaskan tentang sniffer dan bagaimana sniffer bekerja. Komputer selalu berkomunikasi dengan mesin lainnya selama tugas normal seperti surfing web, file sharing, email dll komputer yang terhubung p